Running Text Atas

Selamat datang || Wellcome || Sugeng rawuh

Richard Trevithick





Pada zaman Yunani dulu, orang telah menemukan bahwa roda gerobak akan lebih mudah menggelinding jika roda tersebut di tempatkan pada jalur roda atau jalan berbatu, namun roda gerobak sering tergelincir dan rusak akibat terperosok pada jalan yang berlubang.

Akhirnya pada abad pertengahan para pekerja tambang di Jerman dan negara-negara Eropa Bagian Tengah lainnya membuat rel dari kayu kasar untuk menarik kereta berisi bijih tambang berat, tetapi lama-kelamaan relnya tidak kuat menahan beban yang terlalu berat.

Pada abad ke-17 orang-orang Inggris memperbaiki rel tersebut dengan menambahkan lempengan besi tipis di atas rel. Menjelang tahun 1734, roda besi dipasang di gerbong-gerbong kereta. Pada masa itu kereta masih ditarik dengan tenaga kuda yang lazim disebut Trem. Orang-orang sangat menyukai perjalanan panjang dengan menaiki Trem, namun ternyata perjalanan tidak semulus yang diharapkan. Karena Trem masih ditarik dengan tenaga kuda, maka lama-kelamaan kuda tersebut merasa kelelahan dan Trem pun berhenti. Tidak hanya itu saja halangan menaiki Trem tenaga kuda, kuda-kuda penarik Trem juga sering mogok karena takut pada anjing maupun serigala yang berada di dekat jalur Trem.


Pada zaman Trem kuda di Inggris ada seorang pemuda bernama Richard Trevithick. Seorang teknisi yang bekerja di sebuah pertambangan, ahli membuat dan memperbaiki mesin yang dapat memompa air di daerah tambang. Lewat tangannya akan lahir sebuah lokomotif pertama di dunia.

Richard Trevithick lahir di Illogan, Cornwall, Inggris, 13 April 1771. Ayahnya Richard Trevithick Senior bekerja sebagai insinyur pertambangan. Ibunya bernama Ann Tegue. Richard merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Kakak-kakak Richard dari yang tertua Elizabeth Trevithick, Ann Trevithick, Mary Trevithick, Prudence Trevithick. Adik-adik Richard adalah Tamisen Trevithick, Sarah Trevithick, dan Alexander Trevithick.

Richard Trevithick sekolah di Camborne School, namun lebih tertarik pada olah raga dibanding mata pelajaran lain. Jika pada saat pelajaran berlangsung, Richard lebih suka memperhatikan kearah jendela melihat teman-teman di kelas lain yang sedang olah raga. Sehingga gurunya merasa geram terhadap Richard. Pada suatu hari Richard dimarahi oleh gurunya karena tidak memperhatikan pelajaran karena tertidur dikelas. Akhirnya Richard diminta untuk menghadap Kepala Sekolah.

Tahun demi tahun Richard Trevithick tumbuh menjadi pemuda yang sangat kuat, tegap, dan tinggi. Dia dijuluki “The Cornish Giant”. Dia adalah seorang pelempar martil yang sangat tangguh. Richard juga seorang pegulat terbaik di Cornwall, dia sering menang dalam berbagai pertandingan gulat.

Dibesarkan di lingkungan pertambangan dan ayahnya seorang insinyur, bakat Richard Trevithick dibidang tekhnik terasah. Ia sering menemani ayahnya bekerja di pertambangan. Kadang ayahnya meminta bantuan Richard untuk memperbaiki mesin di pertambangan. Suatu hari Richard diminta ayahnya untuk memperbaiki mesin pompa air yang macet. Dengan peralatan bengkel ayahnya Richard memperbaiki mesin pompa tersebut, dan ia berhasil menghidupkan kembali mesin yang semula macet tersebut dengan baik. Dari situ ayahnya merasa bahwa Richard memiliki bakat yang besar dalam bidang tekhnik. Dari hari ke hari kempuan belajar dan pengamatan Richard semakin baik. Ia mulai berpikir untuk menciptakan alat yang bisa memudahkan proses pekerjaan di pertambangan.

Richard Trevithick sering beristirahat sambil mencari ide-ide baru untuk menciptakan alat-alat pertambangan di bukit kecil di belakang pertambangan. Di sana juga merupakan jalur Trem kuda, sehingga ia sering melihat Trem-trem berlalu lalang. Richard memikirkan untuk membuat mesin penyedot air yang mempunyai daya sedot yang lebih besar dari sebelumnya. Dan ia bekerja keras untuk mewujudkan keinginanya. Beberapa bulan lamanya akhirnya pekerjaan itu selesai. Daya sedot mesin bertambah dan kekuatannya menjadi berlipat ganda. Setelah ayahnya mengetahui bahwa Richard berhasil menciptakan mesin pompa baru yang lebih hebat, maka ayahnya sangat bangga dengan kemampuan dan kerja keras Richard.

Keinginan Richard tentang mesin pompa ternyata belum terpuaskan, ia menginginkan agar mesin pompa tersebut berdaya lebih besar lagi dengan wujud yang lebih kecil dan ringkas supaya bisa digunakan diberbagai tempat. Tetapi untuk mewujudkan ide seperti itu memerlukan dana yang tidak sedikit. Maka Richard dan ayahnya mulai mengumpulkan dana untuk mewujudkan mesin pompa baru tersebut. Richard mulai dengan rancangan mesinnya. Dia berpikir siang dan malam sampai mengurangi waktu tidurnya. Dan akhirnya rancangan itupun selesai dibuat.

Suatu hari saat beristirahat di bukit belakang pertambangan mata Richard tertuju pada gerobak pengangkut bijih tambang yang ditarik kuda. Saat itu gerobak sedang berhenti karena kudanya kelelahan sementara pengendara gerobak tersebut terus mencambuki kuda tersebut agar mau jalan kembali. Richard pun menyapa pengendara gerobak sambil memberi pengertian bahwa kuda juga mempunyai rasa lelah akibat bekerja yang terus menerus tanpa istirahat. Dan Richard juga mengemukakan keinginannya untuk mengganti tenaga kuda dengan tenaga mesin agar tidak ada kata lelah untuk menarik gerobak maupun Trem. Saat mendengar perkataan Richard, penunggang gerobak tertawa terbahak-bahak dan mencemooh Richard sambil berkata bahwa apa yang barusan dikatan Richard merupakan omong kosong dan itu hanya bisa terwujud hanya dalam mimpi saja. Mendengar cemoohan penunggang gerobak tersebut tidak membuat Richard kecil hati, bahkan itu menjadi tantangan tersendiri bahwa ia harus bisa membuktikan bahwa perkataannya bukan hanya omong kosong semata.

Richard mulai dengan eksperimen barunya menciptakan mesin pengganti kuda. Hal pertama yang ia lakukan adalah membuat miniatur mesin untuk gerbong kereta. Ia pun mengumpulkan teman-temannya untuk berdiskusi dan mencari bantuan untuk membuat mesin tersebut. Kemudian mereka mencurahkan segenap tenaga dan pikiran untuk mengerjakan eksperimen tersebut. Berita mengenai eksperimen Richard Trevithick dan teman-temannya menyebar sampai ke seluruh pelosok kota Cornwall. Orang-orang pun tidak ada yang percaya bahwa Richard akan berhasil. Berita tersebut juga sampai ke telinga Jane Harvey, kekasih Richard. Jane menemui Richard untuk memberi dorongan.


Tiga tahun berlalu, akhirnya mesin baru itu selesai dibuat. Richard Trevithick memperbaharui mesin uap James Watt, dia membuat mesin uap bertegangan tinggi dan berkekuatan besar. Kemudian dia meneruskan untuk memasang roda pada mesin tersebut agar bisa dijalankan. Belum sempat kendaraan itu dibuat, pada tahun 1797 Richard Trevithick Senior meninggal dunia,dan Richard pun sangat sedih…

Setelah beberapa waktu, Richard Trevithick memutuskan menikahi Jane Harvey dan tinggal di Moreton House, Guary, Redruth. Beberapa waktu kemudian pada tahun 1798, buah cinta pertama mereka lahir dan diberi nama Richard Trevithick Junior. Disisi lain Richard dan teman-temannya bekerja keras membuat kendaraan baru dengan mesin buatannya. Tahun 1801 kendaraan tersebut selasai dibuat dan dinamai PUFFING DEVILL. Kendaraan ini menjadi pusat perhatian penduduk kota. Richard pun menaiki kendaraan tersebut dan mulai menyalakan mesinnya. Kendaraan tersebut melaju berlahan-lahan, kemudian bertambah cepat. Setelah beberapa saat, ada seuatu yang tidak beres, kendaraan tersebut tidak bisa berhenti karena terlalu berat. Dan akibatnya kendaraan tersebut tersungkur di bebatuan dan hancur.

Tetapi semangat Richard dan teman-temannya untuk menyempurnakan kendaraan tersebut tidak luntur dan mereka memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Akhirnya mereka berhasil membuat kendaraan yang baru lagi. Kendaraan itupun diuji coba dan Richard bisa kembali dengan selamat setelah mengendarai kendaraan tersebut. Namun tiba-tiba asap hitam mengepul dari dalam bengkel tempat kendaraan tersebut disimpan. Ternyata Richard lupa mematikan api ketel di dalam bengkel.

Tanpa mengenal putus asa Richard kembali membuat yang baru lagi, dan lagi. Namun, mesin ini hanya bisa digunakan dalam perjalanan pendek, karena mesin uapnya tidak tahan lama menggerakan rodanya. Temannya pun satu persatu mulai meninggalkannya. Tinggallah dia sendirian. Untuk memecahkan persoalan tersebut, Richard pergi ke London menemui teman-temannya sesama ilmuwan. Namun tak seorangpun dari temannya yang mau membantu Richard untuk mengembangkan kendaraan tersebut dengan alasan terlalu beresiko. Richard pun kembali ke Cornwall dengan hati kecewa.

Pada tahun 1803, perusahaan Vivian and West akhirnya bersedia membiayai eksperimen Richard. Ia mulai bereksperimen menciptakan mesin uap yang lebih sempurna. Mesin yang lebih sempurna itupun berhasil diselesaikan. Dalam pengujian kendaraan tersebut, banyak orang menyaksikan hasil temuannya. Mereka heran dan kagum dengan jenis kendaraan aneh tersebut, banyak juga yang ragu. Tetapi akhirnya Richard sukses menjalankan mesin itu.

Namun kebanggaan itu tidak berlangsung lama. Setelah beberapa kali beroperasi lokomotif itu mengalami kerusakan yang parah. Dan pimpinan perusahaan Vivian and West pun sangat kecewa dan membatalkan kesepakatannya dengan Richard. Kegagalan itu tidak membuat Richard patah semangat. Bahkan ia bertekad membuat penemuan baru yang lebih sempurna. Di rumah, sang istri, Jane selalu memberi Richard semangat sehingga Richard tidak pernah merasa terpuruk. Keesokan harinya Richard pergi menemui Samuel Homfray, pemilik Penydarren Iron Works. Dia menceritakan semua rencananya. Samuel pun tertarik dengan semua yang Richard tuturkan, dan mereka sepakat untuk bekerja sama. Keesokan harinya mereka menemui pimpinan pabrik besi Primus, dan menceritakan maksud mereka. Ternyata hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, pimpinan pabrik tersebut tidak percaya dengan penemuan Richard. Dan antara pimpinan pabrik tersebut dengan Samuel Homfray justru bertaruh atas keberhasilan Richard dengan lokomotif tersebut.

Richard mulai lagi merancang mesin uap lokomotifnya yang lebih sempurna tanpa kenal lelah. Akhirnya tanggal 21 Februari 1804 Richard berhasil meciptakan lokomotif mesin uap yang berjalan di atas rel. Terdiri dari lima gerbong yang berisi besi seberat 10 ton dan 70 orang penumpang. Samuel Homfray dan pimpinan pabrik besi Primus pun ikut menaiki mesin tersebut. Akhirnya, kereta buatan Richard Trevithick melaju di atas rel. Kereta yang terdiri dari lima gerbong yang berisi besi seberat 10 ton dan 70 orang penumpang itu melaju dari Penydarren ke kanal Merthy-Cardiff. Selama perjalanan sejauh 9 mil tersebut, lokomotif Penydarren bisa mencapai kecepatan 5 mil per jam.

Uji coba itu benar-benar sukses, kereta api Trevithick yang memakai mesin uap melaju di atas rel. Sepanjang jalan orang-orang kagum pada kereta itu. Namun, pada perjalanan ketiga, musibah terjadi. Lokomotif yang berat ini memecahkan rel kereta, Samuel Homfray kecewa dan menyatakan proyek tersebut gagal…

Richard kecewa, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Tahun demi tahu berlalu, Richard bekerja pada Christopperer Blackett, pemilik Wylam Collery di Northumberlan, dengan tujuan mencari modal untuk eksperimen berikutnya. Setelah modal dirasa cukup maka Richard mulai bereksperimen lagi. Pada tahun 1808 Richard mendirikan lokomotif yang relnya berbentuk lingkaran di Euston Square. Lokomotif baru ini diberi nama CATCH ME WHO CAN. Selama bulan Juli-Agustus, para penonton dapat menaiki lokomotif itu dengan membayar tiket. Kereta itu mencapai kecepatan 19 km per jam. Namun, hal buruk kembali terjadi. Kereta ini juga memecahkan relnya. Richard tetap berusaha memperbaikinya..

Setelah kejadian itu, akhirnya Richard memutuskan bekerja pada orang lain, dan terus melakukan eksperimen tanpa mengenal putus asa. Tahun demi tahun berlalu, usia Richard semakin tua dan kondisi fisiknya semakin menurun. Pada tanggal 22 April 1833, di usianya yang ke-63 tahun, Richard Trevithick menutup mata untuk selamanya di Bull Inn Darthford. Richard Trevithick Junior menangisi jasad ayahnya. Banyak pelayat dan juga temannya mengantar jenazah Richard Tevithick ke tempat peristirahatan terakhir. Jenazah Richard di kubur di halaman Gereja Darthford.

Setahun kemudian, tepatnya tanggal 19 April 1834, monumen peringatan Richard Trevithick diresmikan sebagai penghormatan atas jasa-jasanya menemukan lokomotif yang pertama. Seperti harapan Richard, anak cucunya berhasil menyempurnakan penemuannya. Walaupun cucunya berhasil menyempurnakan lokomotif, Richard Trevithick lah yang tetap dikenal sebagai penemu kereta api pertama di dunia.